Rabu, 6 Maret 2019
FOOD TERMINOLOGY
FOOD TERMINOLOGY
1. SATE
Kata "sate" atau "satai" diduga berasal daribahasa Tamil. Diduga sate
diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad
ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad
ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan
pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula
yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba
sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.
2. Songkolo Bagadang
Songkolo Bagadang adalah makanan khas Bugis Makassar di Sulawesi
Selatan. Songkolo adalah beras ketan yang diolah dengan cara dikukus
atau direbus kemudian disajikan dengan taburan kelapa yang gurih dan
manis dengan pendamping ikan asin dan sambal tumis. Biasanya dikemas
menggunakan daun pisang. Di Makassar, makanan ini biasanya dijual pada
saat mulai malam sampai pagi hari. Sesuai namanya ”Bagadang” (begadang),
makanan ini dikonsumsi pada malam hari oleh para penjelajah malam
seperti pekerja malam atau orang-orang yang aktivitasnya di malam hari.
3. BAKMI
Bakmi adalah salah satu jenis sajian miyang dipopulerkan oleh
pedagang-pedagang Tiongkok ke Indonesia. Bakmi juga sering disebut
yamien atau yahun. Bakmi juga merupakan makanan yang terkenal terutama
di daerah-daerah "pecinan" di Indonesia. Biasanya bakmi telah diadaptasi
dengan menggunakan bumbu-bumbu Indonesia. Tebalnya bakmi adalah antara
Mian Cina dan Udon Jepang, selain itu ada berbagai variasi bakmi di
Indonesia.
Bakmi yang paling umum adalah yang terbuat dari tepung terigu atau bakmi
kuning. Jenis kedua yang juga terkenal adalah kwe tiaw, yang dibuat
dari beras dan bentuknya lebih lebar serta lebih tipis dari bakmi. Kedua
variasi ini biasa digoreng atau direbus sebelum disajikan.
4. Panada
Panada adalah cemilan yang mirip dengan pastel, namun memiliki perbedaan
mendasar pada bahan kulitnya dan isiannya. Jika biasanya pastel dibuat
dengan kulit pastry, maka panada dibuat menggunakan luaran dengan bahan
pembuatan seperti roti. Maksudnya kulitnya dibuat mirip roti, yaitu
dibuat dengan tepung terigu, telur ayam, garam, dan ragi instan.
Sedangkan untuk isiannya kebanyakan diisi dengan ikan, khusunya ikan
cakalang yang melimpah di Sulawesi. Walaupun kadang-kadang ada yang
menggunakan isian daging ayam dan sayuran seperti pastel.
5. Fettuccine
Fettuccine (diucapkan [fettuttʃiːnə], secara harfiah "pita kecil" dalam
bahasa Italia, Fettuccina) adalah sejenis pasta yang populer di masakan
Romawi dan Tuscan. Ini adalah pasta tebal datar yang terbuat dari telur
dan tepung (biasanya satu telur untuk setiap 100 g tepung), lebih lebar
dari pada tapi mirip dengan tagliatelle khas Bologna. Hal ini sering
dimakan dengan sugo d'umido (ragù daging sapi) dan ragù di pollo
(chicken ragù).
Fettuccine secara tradisional dibuat segar (baik di rumah atau komersial) tapi fettuccine kering juga bisa dibeli di toko.
Spinachfettuccine terbuat dari bayam, tepung, dan telur. Makanan yang dibuat dengan fettuccine termasuk Fettuccine Alfredo.
6. Kue Lontar
Kue lontar merupakan kue khas Papua yang menurut sejarah kedatangannya
dibawa oleh orang-orang Belanda pada masa lalu. Pada mulanya kue ini
disebut dengan rontart, tapi karena agak sulit dilafalkan maka penduduk
Papua akhirnya menyebut kue ini menjadi kue lontar.
7. Wafel
Kata "wafel" pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1725:
"Wafel. Ambil bunga... Langsung berasal dari Belanda yaitu wafel, yang
berasal dari Belanda Tengah yaitu wafele .Sementara kata wafele di
Belanda Tengah pertama kali dibuktikan pada akhir abad ke-13, ini
didahului oleh walfre Prancis pada tahun 1185; baik dari kaum Frank *
wafla 'honeycomb' atau 'cake'.
Ejaan alternatif di seluruh Eropa modern dan abad pertengahan meliputi
waffe, wafre, wafer, wâfel, waufre, ituffe, gaufre, goffre, gauffre,
wafe, waffel, wåfe, wāfel, wafe, vaffel, and våffla.
8. Pie Susu
Pie susu diperkenalkan pada 1940-an oleh Tengs cha Chaan di Hong Kong.
Pie susu lalu diperkenalkan di cafe-cafe dan toko-toko roti Barat untuk
bersaing dengan restoran dim sum, terutama yum cha. Selama ledakan
ekonomi tahun 1950-an dan 1960-an, Lu Yu Teahouse memimpin dengan mini
pie susu nya.
Sebuah teori menyatakan bahwa kue pie susu yang berasal dari Hong Kong
sebenarnya mengadaptasi tart custard yang berasal dari Inggris. Canton
yang memiliki kontak dengan Inggris disebut-sebut sebagai awal mula
proses adaptasi ini. Apalagi sebagai bekas koloni Inggris, Hong Kong
juga mengadopsi beberapa makanan Inggris, sehingga makin memperkuat
teori pie susu yang berasal dari Inggris.
Sementara itu teori lain menyatakan bahwa pie susu sangat mirip dengan
kue asal Portugis. Kue mirip pie susu asal Portugis itu memiliki nama
pastel de nata. Teorinya, kue ini hinggap di Hong Kong via koloni
Portugis yang berada di Makau.
9. Kue Putu Cangkiri
adalah salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan yang berbentuk
seperti cangkir hanya saja dalam ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar
sepertiga dari ukuran cangkir teh pada umumnya, karena itulah namanya
putu cangkiri’ di mana kata cangkiri’ merujuk pada kata cangkir.
10. Mantau Roti
Roti Mantau atau Mantou sebenarnya merupakan makanan pokok di daerah
Cina bagian utara. Makanan ini juga banyak ditemui di kawasan kuliner di
Beijing seperti Wangfungjin, Jiumen Street yang merupakan tempat
menjual jajanan pasar di Beijing atau di restoran-restoran yang ada di
Beijing.
Di daerah Cina bagian utara, makanan ini merupakan makanan yang mahal,
karena bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan pilihan dan
berkualitas tinggi. Mantou memiliki rasa manis, dan padat, namun ketika
dikunyah sangat lembut. Bentuk Mantou pada umumnya berbentuk persegi
panjang yang menggelembung, dengan bagian samping lebih menggelembung
dari bagian atasnya. Dalam bahasa Cina, kata Mantou memiliki arti
“Kepala Orang Barbarian”. Cerita ini merupakan cerita yang populer dari
Periode Kerajaan, saat Zhuge Liang (panglima tentara) memimpin perang
melawan pasukan Shu, setelah mengalahkan penguasa Barbar Meng Huo. Di
tengah perjalanan, Zhuge Liang bertemu dengan sungai dengan arus yang
sangat deras. Pasukan Zhuge Liang tidak bisa melewati sungai itu,
kemudian sang penguasa Barbar memberitahukan bahwa cara untuk
menyeberangi sungai tersebut adalah dengan mengorbankan 50 kepala orang
Barbar untuk menenangkan dewa penunggu sungai. Zhuge mempunyai ide lain,
ia pun membuat adonan roti yang menyerupai kepala manusia, kemudian ia
membunuh sapi dan kuda, lalu dagingnya diisikan ke dalam roti tersebut,
hingga mirip dengan kepala manusia sungguhan. Zhuge Liang dan
pasukannya kemudian melemparkan roti isi tersebut ke dalam sungai, dan
akhirnya ia dan pasukannya berhasil menyeberang sungai. Dari awal ukuran
sebesar kepala manusia dengan isi daging yang banyak, pada jaman
dinasti Tang, ukurannya diperkecil dari sebelumnya dan kemudian dibuat
tanpa isi yang kemudian disebut Mantao.
Komentar
Posting Komentar