Senin, 10 Februari 2020
PALLUBASA
SEJARAH COTO MAKASSAR
Coto Makassar sudah ada
sejak masa Somba Opu yang merupakan pusat Kerajaan Gowa ketikaa mengalami
kejayaan pada 1538. Saat itu Coto Makassar menjadi hidangan di Kerajaan Gowa. .Pada masa itu, para pengawal kerajaan
menjadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum menjalankan tugasnya.
Masakan yang terpengaruh oleh kuliner Tiongkok ini diperkirakan masuk Gowa pada
abad ke-16. WarungCoto Makassar Pertama yang ada di Makassar adalah warung coto milik H. Dg.
Sangkala. Warung coto yang sekarang tinggal nama tersebut dibangun pada
1940-an. Saking terkenalnya warung ini, para pejabat penting di negeri ini
sering mengundangnya dalam berbagai acara-acara penting. Ribuan mangkok bisa
dipesan dalam satu kali pemesanan.Di Makassar sendiri sudah banyak bertebaran
warung-warung yang menjual Coto Makassar dan selalu ramai dipadati oleh
pembeli. Warung-warung tersebut banyak yang buka dari pagi hingga malam hari.
Menurut narablog Ipul, di Jakarta Anda bisa menuju ke
kawasan Pasar Senen dan singgah di warung Coto Senen milik Pak Syamsul Daeng
Ngawing. Selain itu, Anda juga bisa datang ke Coto Ampera di Jalan Ampera,
Jakarta Selatan atau di kawasan Kelapa Gading.
Dengan
menggunakan begitu banyak bumbu, maka Coto Makassar pun kaya akan manfaat dan
khasiat untuk kesehatan. Bahkan khasiat yang dimiliki hidangan ini, telah dibuktikan
dalam sebauh penelitian. Khasiat pertama yang terlihat adalah mampu mencegah,
maupun mengatasi penyakit kurang darah atau anemia.
Penyakit
anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi dan asam folat, dimana asam folat
sangat penting untuk metabolisme tubuh dan zat besi sangat penting untuk
pembentukan sel darah merah. Kandungan dalam Coto Makassar, memiliki asam folat
dan zat besi yang cukup tinggi. Sehingga, dapat melancarkan pembentukan sel
darah merah di dalam tubuh.
Tidak
hanya untuk pembentukan sel darah merah, Coto Makassar juga mengandung vitamin
B. Dimana vitamin B tersebut sangat berguna untuk kesehatan, maupun
perkembangan pada otak. Semua vitamin B adalah zat gizi yang sangat penting
untuk kesiapan sistem sel syaraf manusia. Jika kekurangan vitamin B, dapat
menyebabkan gangguan pada selaput syaraf dan menimbulkan kepikunan.
Coto
Makassar sangat baik pula untuk ibu hamil, dimana hidangan ini memiliki
kandungan gizi yang sangat tinggi. Asam folat dan zat gizi yang terkandung
dalam hidangan ini, mampu membantu perkembangan otak dan sel-sel dalam janin.
Sehingga dengan mengonsumsi Coto Makassar, tidak hanya bagus untuk kesehatan
diri namun juga untuk pertumbuhan janin. Kandungan hati dan ginjal dalam Coto,
sangat bermanfaat untuk ibu hamil.
Selain
khasiatnya untuk mencegah dan mengatasi penyakit tersebut, maka Coto Makssar
juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Coto Makassar memiliki
kandungan zinc dan vitamin A, dimana kedua zat ini baik untuk memelihara
kesehatan jaringan epitel dalam pembuluh darah. Kedua zat ini pun dapat
membantu mencegah kerusakan pembuluh darah, dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
Informasi Gizi
Ukuran
Porsi
1
porsi (241 g)
Per
porsi
Energi
1207
kj
289
kkal
Lemak
15,25g
Lemak Jenuh
3,984g
Lemak tak Jenuh Ganda
2,169g
Lemak tak Jenuh Tunggal
7,251g
Kolesterol
114mg
Protein
25,4g
Karbohidrat
12,92g
Serat
1,3g
Gula
0,79g
Sodium
654mg
Kalium
645mg
PALLUBASA
Konon awal mula makanan berkuah yang dicampur kelapa parut
goreng ini hanya diperuntukkan untuk kelas pekerja seperti kuli bangunan,
tukang becak, dan kelas pekerja lainnya. Mengapa demikian, karena pada masa itu Pallubasa merupakan
makanan termurah yang hanya dapat dijangkau para kelas pekerja
Dari catatan sejarah 10 ikon Makassar di Dinas Pariwisata
Makassar, alasan sehingga Pallubasa menjadi
makanan murah karena campuran isi atau daging yang ada di dalam setiap
mangkuknya itu bagian yang tidak dibutuhkan oleh pemilik sapi tetapi diberikan
kepada si pemotong sapi sebagai jatah atau upah (tawana papolonga).
Bagian-bagian sapi yang tidak dibutuhkan antara lain bakal susu
(kandala’po’, bentuk bakal susu yang ketika diangkat dari dandang bentuknya
seperti asap knalpot). Lalu ada baluta (darah segar sapi saat disembelih yang
ditadah menggunakan batang bambu yang kemudian dibekukan), susu sapi (payudara
sapi).
Kemudian biji pelir sapi, usus lurus (parru’ lambusu’),
Latto-latto’ (bagian da-ging yang bercampur dengan tulang rawan) dan gantungan
jantung. Papolong inilah yang kemudian mengolah sisa-sisa tersebut menjadi
makanan yang disebut Pallubasa.
Nutrient
Kandungan Kolesterol, Asam Lemak Bebas dan Angka Peroksida
pada Makanan Tradisional Pallu Basa Analisis yang dilakukan
laboratorium untuk uji kandungan kolesterol, asam
lemak dan angka peroksida pada makanan tradisional pallubasa didapatkan hasil
sebagai berikut:
Kolesterol 4.134 mg/gr
Asam Lemak Bebas 69 %
Angka Peroksida 4,30 ml eq/1000 gr
Diketahui bahwa kandungan kolesterol pada makanan
pallubasa dalam satu porsi (4.134 mg/g) dan kandungan asam lemak
bebas dalam satu porsi (69 %) dan kandungan angka peroksida dalam satu
porsi (4,30 ml eq/1000 g)
Characteristic
Pada awalnya orang mengira bahwa coto makassar dan pallubasa
adalah masakan daging yang memiliki rasa dan aroma yang sama. Tapi pada
kenyataanya pada masakan tersebut memiliki suatu perbedaan. Letak perbedaannya
terdapat pada proses memasaknya. Jeroan untuk Pallubasa direbus dalam waktu
yang lama. Setelah matang, jeroan dan daging diiris dan dihidangkan dalam
mangkuk.
Perbedaan lainnya pada kuah Pallubasa ditambahkan kelapa parut
yang telah disangrai sehingga kuahnya menjadi kental dan gurih, aromanya pun karena
santan lebih kental dan serbuk kelapa yang menyatu dengan kuah.
Tambahan lain yang membuat Pallubasa lebih spesial adalah dengan
ditambahkan-nya telur ayam yang dimasak setengah matang.
Awalnya Pallubasa disantap berpasangan dengan burasa yang berukuran
cukup besar, kira-kira berukuran 3-4 kali lipat dengan ukuran burasa sekarang.
Namun saat ini, Pallubasa akan terasa pas jika disajikan dengan nasi putih yang
masih panas.
Function
Pallu Basa juga memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Daging
sapi bermanfaat membangun otot sehingga membuat kita lebih kuat. Selain itu
juga berfungsi mencegah diabetes, anemia, dan meningkatkan sel darah merah.
Komentar
Posting Komentar